psikologi edukatif " ujian buat saudaraku" Sungguh aku merasa ini sebuah ujian sebelum kita memulai yang lebih besar lagi dalam pemilu 5 tahunan maupun pilpres kedepanya, ini juga pelajaran buat kita yang memiliki idelisme berpartai. Menguji kekokohan dan komitmen kader untuk tetap pada prinsip.
Tapi aku tidak membahas kronologi penangkapan kasus suap daging sapi, maupun contoh kasus2 penting yang terlupakan oleh KPK seperti kasus hambalang yang kertua partai demokrat pun terlibat tapi tidak ada jerat hukum, maupun kasus pnyelewengan pajak keluarga istana presiden, dan bnyak kasus lainya, ini bisa kita lihat media2 maupun tanya jawab di facebook teman2 kita.
sebagai masukan saja untuk tidak memberikan amanah dakwah dengan ganda pada ikhwah yang tentunya kusus untuk jabatan publik seperti lurah “kusus camat tidak masuk”, bupati, gubenur, anggota DPR, dan Presiden nantinya. Amanah yang tidak boleh digandakan dengan yang tersebut di atas antara lain aku mulai dari bawah juga “ketua DPC, ketua DPD, ketua DPW, ketua DPP, maupun jabatan strategis lainya yang mungkin aku tidak tahu, Karena akan menyangkut pada keharmonisan partai dan pemerintah di tingkat lanjut.
Perlu juga diingat kalau jabatan publik yang diperebutkan oleh orang banyak dengan cara pemilihan langung, ini akan penuh ambisi dan berusaha membuat sainganya tersingkir sebelum persaingan dimulai, juga menyisakan ketidak senangan dan kekecewaan, kemudian munculah setrategi penghancuran, penjelekan nama, yang bisa membuat orang tersebut kalah sebelum berjuang. Imbasnya jikah dia memiliki status manah ganda ini akan berimbas pada yang lain, seperti kasus PKS sekarang.
Memang DPP sudah menghimbau untuk tetap menjaga prinsip yang aku sebut sepintas di atas seperti “bersih dan peduli kpd masyarakat, dan tetaplah berbuat yg terbaik untuk bangsa dan negara. Kata pak tifatul sembiring di twiter”
Jika rumah ditepi pantai, jangan takut dilamun ombak, ini juga bagus juga untuk penutup tulisan.
Tapi aku tidak membahas kronologi penangkapan kasus suap daging sapi, maupun contoh kasus2 penting yang terlupakan oleh KPK seperti kasus hambalang yang kertua partai demokrat pun terlibat tapi tidak ada jerat hukum, maupun kasus pnyelewengan pajak keluarga istana presiden, dan bnyak kasus lainya, ini bisa kita lihat media2 maupun tanya jawab di facebook teman2 kita.
sebagai masukan saja untuk tidak memberikan amanah dakwah dengan ganda pada ikhwah yang tentunya kusus untuk jabatan publik seperti lurah “kusus camat tidak masuk”, bupati, gubenur, anggota DPR, dan Presiden nantinya. Amanah yang tidak boleh digandakan dengan yang tersebut di atas antara lain aku mulai dari bawah juga “ketua DPC, ketua DPD, ketua DPW, ketua DPP, maupun jabatan strategis lainya yang mungkin aku tidak tahu, Karena akan menyangkut pada keharmonisan partai dan pemerintah di tingkat lanjut.
Perlu juga diingat kalau jabatan publik yang diperebutkan oleh orang banyak dengan cara pemilihan langung, ini akan penuh ambisi dan berusaha membuat sainganya tersingkir sebelum persaingan dimulai, juga menyisakan ketidak senangan dan kekecewaan, kemudian munculah setrategi penghancuran, penjelekan nama, yang bisa membuat orang tersebut kalah sebelum berjuang. Imbasnya jikah dia memiliki status manah ganda ini akan berimbas pada yang lain, seperti kasus PKS sekarang.
Memang DPP sudah menghimbau untuk tetap menjaga prinsip yang aku sebut sepintas di atas seperti “bersih dan peduli kpd masyarakat, dan tetaplah berbuat yg terbaik untuk bangsa dan negara. Kata pak tifatul sembiring di twiter”
Jika rumah ditepi pantai, jangan takut dilamun ombak, ini juga bagus juga untuk penutup tulisan.
