Source: bagaimana anda memandang diri anda ? sikap menerima, kasih sayang dan bahagia "amirkhan"

Monday, January 28, 2013

psikologi edukatif "manusia ditakdirkan tidak ada yang sama"

Inspirasi kehidupan di sekitar kita

Ada seorang ibu yang selalu membandingkan 2 orang anak kembarnya satu sama lain selalu saja adiknya dibandingkan dengan abangnya yang merasa bahwa si adik harus bisa meniru abangnya dari segi segalanya yang dibuat abangnya, “dalam tulisan ini aku merasa setiap orang secara genetis dan biologis benar-benar berbeda satu dengan yang lain, bahkan saudara kembar ini pun memiliki pola pikir yang berbeda”

Pada saat bayi memang tidak memiliki perbedaan yang jauh, jika aku contohkan bayi kembar ini saja, mereka memiliki kesamaan pada saat masih bayi, seiring bertambahnya usia maka akan bertambah pula perbedaan diantara mereka, maka sudah sewajarnya anak yang aku sebutkan diatas merasa tidak senang dibandingkan dengan abanganya, yang memang pada dasarnya mereka tidak sama atau pribadi yang berbeda, mungkin perlu nasehat yang sesuai untuk anak tersebut bukanya membandingkan dan harus seperti abangnya, “tengok tu abangmu dia pintar, rajin, pendai melukis, dan bla-bla, seorang ibu selalu menyuruh harus seperti abangnya, bisa jadi ada kelebihan anaknya yang perlu dihargai seperti pandai menyanyi atau bakat olah raga yang sempurna, kadang kita lupa menghargai bakat anak yang terlupakan oleh seorang ibu. Disinilah terlatak perbedaan tersebut, dua anak kembar saja memiliki pebedaan mencolok dari segi bakat dan tentunya juga memiliki pribadi yang berbeda pula dalam menyikapi setiap pelajaran yang didapatnya.

Artinya semua orang itu berbeda, dengan semakin bertambahnya usia maka perbedaan tersebut semakin bertambah pula bukanya berkurang, semenjak anak-anak kemasa remaja dan kemasa tua, maka perbedaan itu akan terus bertambah. Ketika masih anak-anak mungkin masih banya persamaan seperti satu sekolah, sama pakaian, buku juga sama, sepatu juga sama dan mungkin ada kesamaan yang lain yang tidak aku tuliskan, dengan beranjak dewasa dan kuliah, menikah, maka akan semakin mencolok perbedaan itu, baik keluarga pasti tidak ada yang sama satu dengan yang lain. Semakin tua perbedaan itu akan semakin jauh dan tidak ada kemiripan sedikitpun antara satu dengan lain.

Balik lagi keanak-anak yang tadi, anak kembar memiliki pribadi yang berbeda, tentunya yang pemalu tidak sama reaksinya dengan anak yang agresip. Dalam sekolah mereka yang agresip cenderung lebih aktif untuk belajar dan lbih banyak belajar, ketimbang anak yang pemalu.

Dari penuturan diatas tidak ada orang yang memiliki sifat-sifat bawaan yang sama dalam situasi yang sama, dalam pembelajaran yang sama, tentnunya reaksi mereka akan berbeda-beda dalam melihat situasi persolan yang mereka alami dalam kasus yang sama. Jika seseorang berharap menadapatkan hasil yang sama dari orang dengan perkembangan kekamampuan dan intelektual yang sama, maka itu akan sulit untuk dapat kita lakukan pada priibadi yang berbeda tersebut, justru perbedaan sifat inilah yang diperlukan setiap anak dalam pembentukan kepribadian. Perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan yang membuat anak senang dengan yang lainya, dan memungkin adanya kemajuan dalam bidang pendidikan mereka di kemudian hari.
Mungkin kita semua punya pengalaman atau pengamatan dilingkungan sekitar kita juga. yang bisa menjadikan pelajaran buat kita. menjadi pribadi yang mulia, seperti di siaran under spoot di TV Trans 7 tentang orang-orang yang memiliki pribadi malaikat, benarkah mereka saja yang memiliki pribadi mulia, tentu tidak, bisa jadi dilingkungan kita juga ada, kadang kita tidak sadar bahwa orang-orang ini ada disekitar kita yang memiliki pribadi mulia malaikat yang berbeda-beda.