Source: bagaimana anda memandang diri anda ? sikap menerima, kasih sayang dan bahagia "amirkhan"

Saturday, January 5, 2013

Psikologi Edukatif "Seiring Waktu Dalam Kebersamaan"


Seiring Waktu Dalam Kebersamaan
Kemaren Aku ada nonton sinetron di TV di Indosiar bersama istriku tercinta, maaf saya lupa judulnya, tapi ceritanya begini perjodohan dari orang tua untuk anak-anak mereka, ini menyedihkan buat aku menonton acara ini. Si Istri dalam sinetron tersebut tidak pernah mencintai suaminya yang dijodohkan kedua orang tua mereka, padahal suaminya sangat mencintai istrinya apa adanya dan sabar melayani istri yang sangat membenci Si Suami. Bahkan Si Istri pun tidak pernah tidur seranjang dengan suaminya dan puncak ketidaksenangan istri terhadap suaminya dia pun menemui kekasih lamanya dan sampai berzina dan hamil dari selingkuhanya.
Dari pemikiran di atas aku berpikir ternyata anak muda sekarang disuguhkan pada kenyataan bahwa perjodohan tersebut tidak cocok lagi dan mereka lebih memilih untuk berhura-hura dengan berpacaran diluar nikah.
Kembali kita di kehidupanku, Aku menikah dipertemukan oleh jamah tarbiyah, terimakasih saya ucapkan pada ayah ibu dan teman-teman terutama Ustad Hilal Lubis yang mempertemukan Aku dengan seorang gadis yang bernama Rosmaidar, saya tidak melihat sedikitpun keburukan dalam perjodohan ini seperti yang di tunjukan dalam sinetron TV, dimana perjodohan adalah AIB buat kaum perempuan dan berpacaran sebelum menikah lebih disepakati oleh mereka. “kebiasaan artis”
Pada perjodohan yang diusulkan orang tua juga bisa baik buat kita, tentunya kita lihat dulu latar belakang keluarga Si Polan, apakah dari keluarga yang baik atau yang buruk, artinya bukan baik buruk dari fisiknya alias tampan, maco atau cantik rupawan tapi dari prilakunya jika pernah melakukan tindak kejahatan baik perjudian dan narkoba, maupun hal-hal yang menurut kita itu tidak baik maka tinggalkan calon tersebut.
Pernikahan kami juga awalnya tidak dilandasi pacaran, tapi kami yakin akan keputusan yang Allah tetapkan buat kami, dan aku melihat keluarga dari istriku dari keluarga yang baik-baik dan teman-teman istriku juga orang yang baik dalam artian prilaku yang mulia akhlaknya (prilaku), sebaliknya juga prilaku dari keluargaku yang juga memiliki kesamaan dan kemiripan dengan keluarga istriku, setelah menikahlah kami memadu kasih dan berpacaran, saling mengenal dalam bahtera rumah tangga.
Inilah naungan tarbiyah yang kami dapatkan dan ini membuat kehidupanku menjadi lebih baik sekarang, mungkin kita semua juga merasakan hal yang sama ketika kita mamiliki istri yang sepemikiran dan sepersepsi hidup maka yang kita dapatkan adalah kebahagian. Ya, sedikit Aku kenalkan untuk pada saudaraku apasih tarbiyah..? ini adalah seni dalam mendidik manusia yang komunitasnya kebanyakan mahasiswa, disinilah aku merasakan kebahagian bersama istriku.
Kata terimakasih saja sulit untuk mengungkapkan yang sebenarnya dari teman-temanku di tarbiyah ini. Tentunya interaksi tersebutlah yang membimbing kita kejujuran dan kebersihan hati, dan istriku juga bagian dari kebahagian yang Aku rasakan. Tanpa Aku sadari peran teman dan keluarga kita menjadi kunci utama rasa bahagia ini. (Medan, Sabtu 05 01 2013)
Posted by Psikologi Edukatif
Terima kasih sudah berkunjung di Blogku yang sederhana ini

No comments:

Post a Comment