Source: bagaimana anda memandang diri anda ? sikap menerima, kasih sayang dan bahagia "amirkhan"

Monday, January 28, 2013

psikologi edukatif "seperti apakah perasaan anda"

Ehem sudah lama ya aku tidak mengisi tulisan di blog, kali ini aku ada unek-unek yang terlintas dalam benak ku sekarang jadi aku tulis biografi ini di blog, moga ada manfaatnya, aku pernah baca buku telat menikah tapi bahagia, di buku ini menuturkan banyak sekali warga mesir yang wanita telat menikah, nyatanya mereka bahagia dalam kehidupanya, lantas timbul dibenaku apakah telat menikah itu bahagia, dari yang aku baca ini banyak sekali dialog antara yang belum menikah dengan yang sudah menikah, dan ujung dialog ini menunjukan hal yang ternyata, yang telat menikahpun bisa bahagia hidupnya.

Akupun merasa bahwa penuturan buku tersebut ada benarnya, menikah bukan satu-satunya jalan untuk bahagia, banyak sekali jalan untuk membahagiakan diri kita, salah satunya dengan mengisi kegiatan positif dalam lingkungan kerja. Pekerjaan apapun yang bisa kita kerjakan lakukanlah, ini akan menjadikan bahagian. Tentunya beda dengan yang tidak bekerja sama sekali.

Jika kita tinggal diperkotaan telat atau belum menikah itu hal yang biasa, kita lihat biarawan dan biarawati yang mereka memang meneguhkan hati untuk tidak menikah dan banyak lagi yang punya prinsip untuk tidak menikah selain itu. Yang aku maksud bukan seperti biarawati atau untuk yang punya prinsip tidak menikah ini, tapi bagi kita yang mau untuk menikah tapi belum dapat jodohnya. Tapi jika kita tinggal di desa tentu hal ini sangat tabu bagi keluarga dan teman-teman kita.

Contohnya aku sendiri, waktu itu aku baru pulang dari pekanbaru, aku juga orang yang gagal dalam studi saat itu, tapi itu tidak menyurutkanku untuk berusaha kembali meraih mimpiku yang tertunda, dan aku pun mulai mengajar di sekolah swasta, dan kuliah lagi, dan aku juga membuka usaha percetakan dirumah, saat itu usaha percetakan ku sudah mulai maju dan banyak pelanggan saat itu. Rekan kerja dan planggan dipercetakanku setiap datang dan binjang-binjang pasti yang ditanyakan kok gak belom menikah padahalkan kamu udah mapan hidupnya punya usaha.

Dari sepenggal cerita aku ini bahwa perjuangan yang telat menikah di daerah pedesaan sangat menantang untuk kita bisa sabar-sabar diri dengan omongan teman dan keluarga kita maupun orang yang kita jumpai dalam pekerjaan kita.

Lantas pada saat itu akupun berpikir untuk menikah dengan cepat karena merasa gak tahan dengan omongan orang-orang disekitar aku waaktu itu, tanpa memikirkan siapa yang akan aku nikahi, aku hanya beristiqoroh memohon kepada Allah supaya dianugrahkan seorang wanita yang soleh itu saja yang aku harapkan saat itu, memang ini akan memutuskan harapanku untuk kuliah lagi, jika aku menikah. Ternyata Allah mengabulkan keinginanku dan akupun menikah dengan dengan cepat, tanpa proses yang panjang lebar dan berbelit-belit.

Yang pada awalnya aku merasa ini pernikhan yang tidak sesuai harapanku, ternyata aku salah inilah yang aku harapkan, yang pada awalnya aku merasa putus untuk tidak lagi mengejar impianku, ternyata dengan menikah impiankupun untuk kuliah justru menjadi lebih mudah dari apa yang aku bayangkan, yang awalnya terasa sulit untuk bisa meneruskan kuliah lagi. Allah maha besar dengan sekenario yang tidak diketahui sebelumnya.

Kembali lagi pada cerita awal tadi kebanyakan warga berdomisil di perkotaan mereka memiliki aktifitas yang sangat padat dikarenakan kebutuhan ekonomi yang lebih sulit untuk mencari uang dibandingkan didesa lebih muda untuk mendapatkan uang, mereka berangkat kerja pagi jam 7 pulang sore jam 18.00 sampai rumah bahkan ada yang sampai malam baru pulang, begitulah rutinitas mereka yang tinggal diperkotaan, yang jam istirahat mereka lebih sedikit dalam kesehariannya, jika dipedesaan jam kerja mereka sangat sedikit, menurut pengamatan aku jam kerja di pedesaan mulai kerja jam 7 pulang jam 13 siang sudah dirumah, dan hari luburnyapun lebih banyak, ini mengindikasikan adanya perbedaan pola pandang dan cara berpikir yang tentunya akan menjadikan kita banyak dirumah dan interaksi dengan keluarga semakin banyak yang menyebabkan banyaknya aktifitas yang kosong sehingga sehingga jika kita telat menikah sedikit saja seperti aku pada saat itu sangat menyulitkan kala itu.

Dari apa yang aku paparkan tadi carilah pendamping yang sesuai dengan pemikiran kita, yang sewawasan, sepemahaman, yang tentunya seakidah, jika menurut kita ada indikasi kejahatan dalam diri calon kita, abaikan saja, tapi jangan lupa untuk meneguhkan pikiran kita untuk tidak tergoyahkan seperti batu karang yang selalu di hempas ombak tetap kokoh demikian juga pada pendirian kita jangan goyah dengan gunjingan orang disekitar kita jika kita telat menikah.

Untuk mengisi kehidupan kita, jadilah pribadi memiliki keyakinan diri dan optimis diri. Orang yang gagal dalam hidup bukan dinilai dari hartanya tapi dinilai dari rasa diri jika hidup penuh gelisah tidak tenang dan selalu meratapi diri, inilah orang yang disebut dengan orang gagal total jika tidak pernah memperbaii diri, jika kita yakin akan kelemahan kita maka rasa percaya diri kita aka turun dan mninder. Meyakini kemampuan kita dan optimislah dalam hidup ini, keyakinan diri akan membawa kita pada kebahagian diri. Dengan cara perkataan baik, tingkah laku baik, pekerjaan baik.

Yang perlu aku sampaikan percayalah jika kita menikah, kita akan mendapatkan kejutan yang tidak kita sangka-sangka nantinya. Yang pastinya akan melebihi dari apa yang kita harapkan sebelumnya, pernikahan ini melebihi dugaanku sebelumnya. ya memang gak seromantis kisah cinta habibie dan ainun, yang lagi hebo ini filimnya.