Beberapa hari ini pak SBY sedang jalan-jalan atau blusukan ke daerah-daerah di
jakarta, mengikuti sistem kerja jokowi yang langsung terjun kemasyarakat, saya
bingung sudah 10 tahun menjabat jadi presiden kok baru sadar, di akhir masa
jabatan untuk melihat langsung rakyat kecil di daerah tanjung pasir pasar
lelang ikan, dan tempat jualan di pasar-pasar, melihat masyarakat yang lagi
sakit, maupun mengecek kondisi SPBU dan rencana nya program ini akan
dilaksanakan secara rutin. Kita cukup berapresiasi baik, meski sangat telat
tapi lebih baik dari pada tidak ada sama sekali di akhir program kerja sebagai
presiden
.
.
Saya juga menghimbau bahwa fungsi pajabat publik
pemerintahan bukan untuk di sanjung atau di hormati saja, tapi sebaliknya
mereka adalah wakil kita untuk membantu dan mengembangkan pemberdayaan
masayarakat kearah yang lebih baik, jika para wakil rakyat tidak pernah
meluangkan waktu tanpa manggunakan pakaian dinas dan mesurvey langsung kondisi
masyarakat yang mereka pimpinnya, lantas bagaimana bisa mensejahterahkan rakyat
sesuai dengan amanahnya di unjuk untuk mewakili rakyat di pemerintahan, ini
tugas pemimpin untuk mmelihat dan mengatur proses penataan tatanan perekonomian
dan fasilitas-fasilitas yang diperuntukan untuk rakyat.
Kita lihat saja dalam hal pemberdayaan ekonomi kecil saja perlu
dimajukan dengan sistem yang lebih baik lagi, karena program koperasi dengan
dana bantuan bergulir yang diberdayakan oleh pemerintah ternyata gagal, banyak
usaha kecil yang fiktif dan dana bantuan tidak berputar lagi. Jika kita lihat
di amerika dan cina mereka berhasil memberdayakan usaha kecil sehingga
perekonomian negara tersebut relatif stabil dan tidak mempan dengan krisi
ekonomi, jika dibandingkan jepang yang menompang perekonomian negara dengan
usaha skala besar.
Kembali ke pak SBY kita semua tahu pak presiden tu bergaji 150
jt/bulan, ini bukan nilai yang kecil tentu harus seimbang dengan hasil kerja
yang dibuat, banyak sekali proyek kerja presiden yang tidak selesai seperti
pemberantasan korupsi malah sebaliknya makin bertanbah banyak saja, perbaikan
pasilitas umum, dan pemerataan pembangunan yang masih tertumpuh diwilayah
jakarta.
Alangkah baiknya jika pak presiden melihat langsung melihat
kondisi masayarakat seperti yang sekarang dilakukan, dengan berjalan kaki di sepanjang
wilayah Neglasari, Tangerang, di bantaran sungai pak SBY melihat
anak-anak mandi dan ibu-ibu mencuci di sungai yang tercemar karena sampah dan
juga limbah pabrik, secara logika saja apakah ketika kita melihat sungai yang
tercemar dan menggunakan air tersebut untuk kensumsi sehari-hari apakah kita
mau untuk menggunakannya, tentu semua orang bilang tidak mau menggunakan air
tersebut, tapi karena tidak ada pilihan lagi maka air sungai tercemar tersebut
menjadi pilihan satu-satunya.
Salam buat wakil rakyat yang peduli terhadap pelayanan publik
tanpa pamrih dan pemberdayaan perekonomian micro, tidak ada kata telat untuk
memperbaiki negera kita yang terkenal dengan korupsinya, moga kita semua bisa
memperbaiki diri untuk mensejahterakan rakyat bukan mensejahterahkan
kantong pribadi saja.
post by Kusmiran
Konsultan Psikologi Edukatif
No comments:
Post a Comment