Source: bagaimana anda memandang diri anda ? sikap menerima, kasih sayang dan bahagia "amirkhan"

Sunday, June 30, 2013

Perkembangan Kepribadian Bayi



Perkembangan Kepribadian Bayi

Bayi yang masih dalam kandungan sebetulnya sudah mendengar bahasa ibu, jadi dari dalam kandungan potensi perkembangan bayi ini sudah mulai ada, sungguh mengagumkan bukan?. Puncak perkembangan kepribadian pada bayi mulai terbantuk dari masa kehamilan sampai pada saat dilahirkan yang akan terus memiliki keterkaitan sampai menuju pada kedewasaan fisik dan mental. Dalam penelitian Thomas dkk yang saya kutip dari buku psikologi perkembangan karya B hurlock, “kepribadian dibentuk oleh tempramen dan lingkungan yang terus menerus saling mempengaruhi”.
Oleh karena itu belum ada dua orang yang memiliki fisik maupun sifat mental bawaan yang sama pada saat
dilahirkan, semangkin besar bayi tersebut maka semakin besar pula perbedaan sifat kepribadianya. Meskipun ini bayi memiliki pengalaman lingkungan yang sama, pengembangan pola-pola kepribadian yang identik sangat mustahil bisa dilakukan, walaupun anak tersebut dilahirkan kembar.
Pakar psikologi perkembangan menyebutkan masa bayi sering disebut sebagai “priode kritis” dalam fase-fase ini sebagai pondasi awal perkembangan kepribadian dibentuk, pada saat itu diletakan pula dasar-dasar di mana struktur kepribadian dewasa akan di bangun. Diantara fase-fase tersebut meliputi :
Pertama mengenai kurangnya kasih sayang yang disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua, hal ini hampir dipastikan akan menyebabkan perubahan kepribadian. Yang biasanya terikut pada lingkungan sosial sekitarnya.
Kedua, karena faktor lingkungan anak terbatas hanya pada rumah, dan ibu merupakan teman paling dekat, maka kepribadian ibu dalam jenis hubungan ibu dan bayi akan sangat mempengaruhi kepribadian bayi. Artinya bayi tidak memiliki teman yang lain dalam bermain selain ibu.
Ketiga, ada bukti yang menunjukan bahwa fungsi-fungsi yang tengah berkembang sangat muda terkena perubuhan prilaku bila mana terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam lingkungan, misalnya bayi sedang mengembangkan sifat-sifat mandiri, maka sikap orang tua yang sangat melindungi adalah sangat tidak baik.
Keempat, perbedaan seks dalam kepribadian mulai tampak dalam tahun pertama, hanya sedikit bukti yang menunjukan bahwa perbedaan ini disebabkan karena faktor keturunan, tetapi banyak bukti yang menunjukan bahwa hal ini disebabkan karena akibat tekanan-tekanan lingkungan yang berbeda untuk anak-anak laki dan perempuan. Tekanan lingkungan cenderung semakin meningkat dengan berjalanya waktu, sehingga dasar yang diletakan dalam masa bayi akan bertahan.
Kelima, yang paling penting, penelitian genetika mengenai menetapnya sifat kepribadian selama priode bertahun-tahun menunjukan bahwa pola yang dibentuk pada awal kehidupan hampir tidak berubah kalau anak bertambah besar. Seperti yang ditunjukan Thomas dkk. tempramen anak tidaklah kekal. Dalam perkembangannya, keadaan-keadaan lingkungan dapat memperbesar, menghilangkan atau mengubah reaksi dan prilaku” Intinya jika terjadi prubahan sifat-sifat kepribadian dapat mengganggu keseimbangan kepribadian, jadi pengalaman-pengalaman awal sangat penting untuk membentuk pola kepribadian. (dikutip dari buku psikologi perkembangan, Elzabet B. Hurlock, Hal: 94)
Ada dua sifat kepribadian bayi yang akan terbentuk dalam perkembangan kepribadian ini yaitu bersifat kuantitatif atau kualitatif. Untuk sifat kuantitatif yaitu melemahnya sifat yang sudah ada kebaikan dan berubah menjadi sifat yang  kurang baik, dan yang berifat kualitatif yaitu sifat yang secara sosial yang kurang baik digantikan oleh sifat yang lebih baik.
Dalam hal ini sebagian besar perubahan kepribadian cenderung bersifat kuantitatif, hanya sangat sedikit yang kualitatif. Ini dikarenakan bayi cenderung mengikuti pola lingkungan membentuk kepribadian bayi.
Sekali lagi saya jelaskan bahwa kepribadian bayi dimulai terbentuk pada awal kelahiran dan interaksi lingkungan secara terus menerus yang akan menjadikan kepribadianya dimasa dewasa nanti. Menjadi pribadi berbudi pekerti atau sebaliknya memiliki pribadi yang kurang berbudi pekerti di masa dewasanya kelak.
Wallahu A'lam Bishawab.
Inspirasi ini saya ambil dari buku psikologi perkembangan karya Elizabet B. Hurluck edisi kelima.

No comments:

Post a Comment