Perkembangan
Kepribadian Bayi
Bayi yang masih dalam kandungan
sebetulnya sudah mendengar bahasa ibu, jadi dari dalam kandungan potensi
perkembangan bayi ini sudah mulai ada, sungguh mengagumkan bukan?. Puncak
perkembangan kepribadian pada bayi mulai terbantuk dari masa kehamilan sampai
pada saat dilahirkan yang akan terus memiliki keterkaitan sampai menuju pada
kedewasaan fisik dan mental. Dalam penelitian Thomas dkk yang saya kutip dari
buku psikologi perkembangan karya B hurlock, “kepribadian dibentuk oleh
tempramen dan lingkungan yang terus menerus saling mempengaruhi”.
Oleh karena itu belum ada dua orang
yang memiliki fisik maupun sifat mental bawaan yang sama pada saat
dilahirkan, semangkin
besar bayi tersebut maka semakin besar pula perbedaan sifat kepribadianya.
Meskipun ini bayi memiliki pengalaman lingkungan yang sama, pengembangan pola-pola
kepribadian yang identik sangat mustahil bisa dilakukan, walaupun anak tersebut
dilahirkan kembar.
Pakar psikologi perkembangan menyebutkan
masa bayi sering disebut sebagai “priode kritis” dalam fase-fase ini sebagai
pondasi awal perkembangan kepribadian dibentuk, pada saat itu diletakan pula
dasar-dasar di mana struktur kepribadian dewasa akan di bangun. Diantara
fase-fase tersebut meliputi :
Pertama mengenai kurangnya kasih
sayang yang disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua, hal ini hampir
dipastikan akan menyebabkan perubahan kepribadian. Yang biasanya terikut pada
lingkungan sosial sekitarnya.
Kedua, karena faktor lingkungan
anak terbatas hanya pada rumah, dan ibu merupakan teman paling dekat, maka
kepribadian ibu dalam jenis hubungan ibu dan bayi akan sangat mempengaruhi
kepribadian bayi. Artinya bayi tidak memiliki teman yang lain dalam bermain
selain ibu.
Ketiga, ada bukti yang menunjukan
bahwa fungsi-fungsi yang tengah berkembang sangat muda terkena perubuhan
prilaku bila mana terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam lingkungan,
misalnya bayi sedang mengembangkan sifat-sifat mandiri, maka sikap orang tua
yang sangat melindungi adalah sangat tidak baik.
Keempat, perbedaan seks dalam
kepribadian mulai tampak dalam tahun pertama, hanya sedikit bukti yang
menunjukan bahwa perbedaan ini disebabkan karena faktor keturunan, tetapi
banyak bukti yang menunjukan bahwa hal ini disebabkan karena akibat
tekanan-tekanan lingkungan yang berbeda untuk anak-anak laki dan perempuan.
Tekanan lingkungan cenderung semakin meningkat dengan berjalanya waktu,
sehingga dasar yang diletakan dalam masa bayi akan bertahan.
Kelima, yang paling penting, penelitian
genetika mengenai menetapnya sifat kepribadian selama priode bertahun-tahun
menunjukan bahwa pola yang dibentuk pada awal kehidupan hampir tidak berubah
kalau anak bertambah besar. Seperti yang ditunjukan Thomas dkk. tempramen anak
tidaklah kekal. Dalam perkembangannya, keadaan-keadaan lingkungan dapat
memperbesar, menghilangkan atau mengubah reaksi dan prilaku” Intinya jika
terjadi prubahan sifat-sifat kepribadian dapat mengganggu keseimbangan
kepribadian, jadi pengalaman-pengalaman awal sangat penting untuk membentuk
pola kepribadian. (dikutip dari buku psikologi perkembangan, Elzabet B. Hurlock,
Hal: 94)
Ada dua sifat kepribadian bayi yang
akan terbentuk dalam perkembangan kepribadian ini yaitu bersifat kuantitatif
atau kualitatif. Untuk sifat kuantitatif yaitu melemahnya sifat yang sudah ada kebaikan
dan berubah menjadi sifat yang kurang
baik, dan yang berifat kualitatif yaitu sifat yang secara sosial yang kurang
baik digantikan oleh sifat yang lebih baik.
Dalam hal ini sebagian besar
perubahan kepribadian cenderung bersifat kuantitatif, hanya sangat sedikit yang
kualitatif. Ini dikarenakan bayi cenderung mengikuti pola lingkungan membentuk
kepribadian bayi.
Sekali lagi saya jelaskan bahwa
kepribadian bayi dimulai terbentuk pada awal kelahiran dan interaksi lingkungan
secara terus menerus yang akan menjadikan kepribadianya dimasa dewasa nanti.
Menjadi pribadi berbudi pekerti atau sebaliknya memiliki pribadi yang kurang berbudi
pekerti di masa dewasanya kelak.
Wallahu A'lam Bishawab.
Inspirasi ini saya ambil dari buku
psikologi perkembangan karya Elizabet B. Hurluck edisi kelima.
No comments:
Post a Comment